Copy Paste
Sejak era web 2.0 mewabah, copy paste alias copas jadi sering jadi isu. Saya sendiri sudah beberapa kali menulis soal copas. Pernah ada ‘pendukung copas’ sampai menulis komentar panjang lebar. Membaca tulisan Eka di Ayo Ngeblog, membuat saya ingin menulis lagi soal ini.Sebetulnya copas itu sifat natural manusia kok. Bahkan sebelum era blog 2.0. Pernah menerima email-email yang menarik, lucu-lucu, atau foto artis yang lagi heboh? Apa yang kita lakukan? Saya rasa akan banyak teman-teman yang bilang “saya forward lagi ke milis lain”. Kadang isinya juga diambil dari website kan? Jadi sifat itu kebawa ke blog.
Manusia pada dasarnya ingin berbagi. Jadi kalau dulu sering forward-forwardan email atau SMS, nah kali ini mereka akan paste di blognya. Lho, jadi gak salah dong? Nanti dulu…
Content web terbilang agak pelik. Mungkin banyak yang cuek aja contentnya dipajang di blog orang. Ada yang bilang boleh asal di link balik dengan harapan dapat meningkatkan pagerank. Tapi ada juga yang sama sekali gak senang dan bisa menuntut ‘pembajak’ karyanya. Pembajak? Ya, kita juga gak boleh ngambil skripsi orang dan mengganti covernya kan?
Mengutip
Mengutip merupakan hal biasa di dunia tulis-menulis. Mahasiswa yang nulis skripsi mengutip tulisan dari referensi buku di perpustakaan, dan memasang judul bukunya. Media juga mengutip dari media lain. Dulu pernah ada teman saya yang bilangPengalaman memang guru yang paling baik, tapi orang yang hanya belajar dari pengalaman itu orang bodohYa tentu saja, gak mungkin kita hanya mengandalkan pengalaman kan? Mengutip satu paragraf itu hal biasa. Dan tentunya dilanjutkan pemikiran kita sendiri. Yang dikutip senang, karena tulisannya jadi referensi. Dan kita juga aman karena kalau yang kita kutip salah, itu toh bukan salah kita.
Nah, kalau untuk menambahkan pemikiran kita aja kita masih terlalu malas, mungkin cara ini bisa dicoba: Membuat daftar link.
Coba buka halaman ini. CADdigest merupakan salah satu situs CAD terpopuler di dunia. Tapi hampir tidak ada yang tulisan mereka sendiri. Mereka hunting berita dan tutorial dari situs/blog lain dan memasang link ke blog lain itu. Tentu mereka menambahkan sedikit keterangan, tag, dan nama pengarang asli. Idenya begini: kita merekomendasikan ke pembaca blog kita tulisan-tulisan bermutu. Atau paling enggak yang menurut kita menarik.
Nah, kalau anda lebih telaten lagi, banyak blog besar yang membuat daftar rekomendasi. Misalnya Hongkiat.com. Seperti 80+ Creative Geek T-Shirts You Can Buy Online. Anda bisa juga membuat daftar seperti: ‘100 tips aman di jalan raya’ kan? Masih susah juga?
Sharing Abuse
Terakhir, selain masalah legal, kenapa sih copas sering disebelin sama pemilik situs? Memang tujuan awalnya mulia, berbagi informasi alias sharing.Namun karena sekarang semua orang bisa punya website/blog dengan gampangnya, ada oknum-oknum yang ingin memperoleh uang dari sana. Idealnya tentu membuat website dengan content sendiri. Ini sudah masuk ranah komersil. Masa kita mau dapat uang dari kerja keras orang lain? Tapi mereka cuek dan ‘rajin’ copas ke blognya. Beberapa lainnya lebih sadis: menggunakan plugin untuk menyedot content dari internet hanya dengan menulis kata kunci tertentu. Sambil tidurpun blog tetap terupdate, uang jalan terus… gitu pikirnya. Tentu ini gak etis. Tidak ada konsistensi atau value yang ditawarkan. Anda mau baca novel yang ditulis komputer? Baca terjemahan Google language tools aja puyeng. Jangan ngaku-ngaku copas ini buat sharing informasi lagi kalo dah kaya gini :)
Gak semua blogger yang copas itu nakal kok. Kadang kurang pengalaman dan informasi saja. Tapi saran saya… lebih baik enggak deh!
No comments:
Post a Comment